Epictoto – Peristiwa miris ibu melahirkan baru dua hari dan minta pulang naik ambulans tidak digubris oleh pihak Rumah Sakit (RS).
Akhirnya ibu tersebut pulang berboncengan naik motor Yamaha Mio.
Peristiwa tersebut dialami Ratna yang merupakan warga asal Desa Nyamuk, Kecamatan Siantan Timur, Kepulauan riau.
Awalnya ia mengaku ingin pulang naik ambulans untuk pulang setelah operasi caesar.
Baru dua hari pasca menjalani operasi, Ratna diketahui diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit.
Ratna pun mencoba meminta ambulans untuk diantarkan pulang ke Pelabuhan Tarempa.
Alih-alih diberikan oleh petugas medis terkait, permintaan Ratna justru tak diindahkan.
Alasannya, pengantaran bertepatan dengan waktu istirahat siang
Baca Juga: heran-alasan-fabio-quartararo-setia-di-tim-motogp-yamaha-bukan-karena-gaji-selangit
“Awalnya bidannya bilang lagi jam istirahat dan kalau misalnya bersurat baru bisa diantar jemput,” kata Ratna dikutip dari Togel Online Terpopuler
Akhirnya Ratna diantar pulang oleh seorang warga dengan menaiki kendaraan sepeda motor sambil menggendong bayinya.
Sebab, ia tak ingin memperpanjang pembahasan dan dikejar jadwal keberangkatan kapal pompong,
“Orang rumah sakit itu tahu kalau saya habis operasi. Saya ngalah saja dan paksa naik motor ke pelabuhan, yang penting saya pulang lah,” bebernya.
Sementara Kepala Ruangan Kebidanan, Meri mengaku belum mendapat informasi yang pasti mengenai peristiwa tersebut.
Kepada Tribun Batam, ia mengaku sedang tidak bertugas karena jadwal libur.
Menurut dia, jika ada pasien khususnya bersalin dan ingin diantar jemput selalu pihaknya fasilitasi dengan ambulans.
Anggota yang bertugas di ruang kebidanan, sebutnya, selalu berkoordinasi dengannya apabila memberikan layanan penanganan pasien bersalin.
“Jadi kalau ada pernyataan seperti itu, tidak cocok deh bang,” tuturnya.
Ia menegaskan kembali pada kejadian ini anggota yang bertugas di ruangan belum ada menyampaikan kepadanya.
“Tidak ada harus pakai surat. Insya Allah kalau ada pasien kami mau pulang, ambulans selalu stand by. Kalau informasinya belum sampai ke saya, kalau ada pasien yang mau diantar jemput pasti anggota bilang ke saya dulu,” ungkapnya.
Terpisah, Humas RSUD Tarempa, Januardi mengatakan, persoalan yang menimpa Ratna hanya kesalahpahaman.
Dijelaskannya, setiap kali ada pasien yang ingin diantar pulang, petugas medis akan melakukan komunikasi dengan bagian ambulans.
“Saya sudah konformasi ke petugas ambulans tidak ada dihubungi. Mereka itu selalu stand by. Jika ada petugas medis hubungi biasanya mereka lansung bergerak,” terangnya.
Dalam prosedur RSUD Tarempa, kata pria yang akrab disapa Adi itu, pengantaran dan penjemputan pasien dengan ambulans bukan lah suatu keharusan atau kewajiban.
Namun karena kebiasaan layanan lebih, dengan melihat faktor penyakit yang diderita pasien hingga tak mampu, maka ambulans dioperasikan.
“Walaupun seharusnya tidak diantar pulang, kita tetap antarkan. Karena sudah menjadi budaya di sini. Kita di sini hanya jalankan prosedur,” tutupnya.
Sumber: rajaprediksi.my.id