INITOGEL – Pajak kendaraan bermotor di Indonesia kerap dikeluhkan mahal, terutama saat membeli mobil baru. Selain harga kendaraan yang sudah tinggi, konsumen masih dibebani berlapis pungutan mulai dari pajak tahunan, pajak progresif, hingga biaya balik nama. Kondisi ini berbanding terbalik dengan praktik di sejumlah negara lain yang justru menerapkan pajak kendaraan sangat rendah.
Bahkan, di salah satu negara Asia, pajak mobil baru hanya sekitar Rp 150 ribu per tahun. Angka ini jelas bikin pemilik kendaraan di Indonesia geleng-geleng kepala.
Pajak Kendaraan di Indonesia Berlapis
Di Indonesia, pemilik mobil harus menyiapkan sejumlah komponen biaya, antara lain:
- PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) tahunan
- Opsen pajak daerah
- SWDKLLJ
- BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) untuk kendaraan baru
- Pajak progresif jika memiliki lebih dari satu kendaraan
Untuk mobil baru, total pajak tahun pertama bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah, tergantung harga dan kapasitas mesin.
Negara dengan Pajak Kendaraan Sangat Murah
Berbeda dengan Indonesia, ada negara yang menerapkan konsep:
- Pajak kendaraan flat dan sangat rendah
- Tidak ada pajak progresif
- Tidak dikaitkan langsung dengan harga kendaraan
Di negara tersebut, pajak mobil baru cukup dibayar sekitar Rp 150 ribu per tahun, fokusnya hanya sebagai biaya administrasi dan registrasi, bukan sumber pendapatan besar negara.
Filosofi Pajak yang Berbeda
Perbedaan ini muncul karena filosofi kebijakan yang tidak sama:
- Indonesia menjadikan pajak kendaraan sebagai salah satu sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah)
- Negara dengan pajak murah menganggap kendaraan sebagai alat mobilitas, bukan objek pajak besar
Sebagai gantinya, negara tersebut biasanya menarik pemasukan dari:
- Pajak bahan bakar
- Pajak lingkungan
- Pajak emisi
- Tarif parkir dan tol
Dampak ke Masyarakat
Tingginya pajak kendaraan di Indonesia berdampak langsung pada:
- Harga kepemilikan kendaraan makin mahal
- Banyak kendaraan pajaknya mati bertahun-tahun
- Muncul praktik jual beli kendaraan tanpa balik nama
- Beban ekonomi masyarakat kelas menengah
Tak heran jika program pemutihan pajak kendaraan selalu diserbu karena dianggap momen “bernapas” bagi pemilik kendaraan.
Apakah Pajak Murah Cocok Diterapkan di Indonesia?
Menurunkan pajak kendaraan memang menarik, tapi ada tantangan:
- Jumlah kendaraan di Indonesia sangat besar
- Risiko kemacetan dan polusi meningkat
- Infrastruktur belum sepenuhnya siap
Namun, banyak pengamat menilai skema pajak perlu dievaluasi, misalnya:
- Pajak lebih adil berbasis emisi
- Insentif untuk kendaraan ramah lingkungan
- Pengurangan pajak untuk kendaraan harian masyarakat
Kesimpulan
Jika dibandingkan dengan negara yang hanya menarik Rp 150 ribu per tahun untuk pajak mobil baru, pajak kendaraan di Indonesia memang tergolong mahal. Beban berlapis membuat biaya kepemilikan kendaraan semakin tinggi, terutama bagi masyarakat perkotaan.
Ke depan, reformasi sistem pajak kendaraan dinilai penting agar lebih adil, sederhana, dan sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat, tanpa mengorbankan kepentingan lingkungan dan transportasi publik.